SOAL UTS TAFSIR TARBAWI



SOAL UTS TAFSIR TARBAWI
Prodi PAI/Fakultas Tarbiyah
Semester IV
Kelas Reguler (A/B) dan Weekend (C/D)
Sekolah Tinnggi Agama Islam Sengata (STAIS) Kutai Timur

Dosen Pengampu: Mustatho', M.Pd.I

A.Petunjuk Pengerjaan

-Kerjakan soal sendiri-sendiri (diharamkan mengerjakan dengan system copy paste)
-Usahakan mencantumkan Referensi (dari mana pendapat dan argumentasi jawaban dipertanggungjawabkan)
-Jawaban dikumpulkan ketika UAS
-Selamat mengerjakan

B.Soal-Soal

1.Terma Tafsir tidak sekedar sesuatu yang kemudian menjadi perbincangan klasik. Keilmuan Tafsir saat ini merambah dalam wacana kontemporer, pertarungannya sebagai ilmu sekaligus metode penafsiran teks (al-Qur’an) yang telah mapan kemudian dipertaruhkan. Pertanyaannya:

a.Sebutkan makna tafsir dan perbedaannya dengan hermeneutika

b.Hermeneutika al-Qur’an Nasir Hamid Abu Zayd menempatkan teks al-Qur’an sebagai produks budaya, artinya teks al-Qur’an dikaji dan ditempatkan sebagaimana teks-teks biasa lainnya. Menurut Nasir Hamid, meskipun al-Qur’an adalah Kalam Ilahi, namun mewujud dalam bahasa manusia, karena jika tidak, maka Kalam Ilahi tersebut tidak akan dimengerti*. Menurut anda bagaimanakah seorang muslim harus menyikapi persoalan ini?. Bagaimana pendapat anda tentang al-Qur’an sebagai produks budaya, jawab dengan argumentatif.

2.Keilmuan Tafsir mengenal empat metode penafsiran; ijmali (global), Maudlu’I (tematik), tahlili (analitis) dan muqarrin (perbandingan). Terangkan keempat metode tafsir tersebut dan berikan contoh masing-masing.

3.Tafsir bil riwayah telah disepakati keabsahannya, sementara tafsir bil dirayah (bil ra’yi) masih dalam perdebatan. Sebutkan alasan dari para ulama’ tafsir, baik yang menolak maupun yang setuju dengan penggunaan tafsir bil ra’yi. Pendapat anda sendiri tentang hal ini bagaimana?. Jawab secara argumentatif.

4.Tafsir tarbawi adalah usaha ijtihadi untuk membingkai ayat-ayat dan subtansi pendidikan yang terdapat dalam al-Qur’an sebagai landasan pendidikan Islam. Pertanyaannya; apa pengertian tafsir tarbawi, ruang lingkup serta metode tarbawi yang ada dalam al-Qur’an, sebutkan juga beberapa contoh ayatnya.

5.Selamat Mengerjakan.

--------------------
* Bandingkan dengan pendapat Muhammad Arkoun mengenai pembagian wahyu. Mengenai wahyu, Arkoun membaginya dalam dua pering¬kat. Peringkat pertama adalah apa yang disebut Al-Qur'an se¬bagai Umm al-Kitab (Induk Kitab) (Al-Qur'an, 13:39; 43:4). Peringkat kedua adalah berbagai kitab termasuk Bible, Gos¬pel, dan Al-Qur'an. Umm al-Kitab adalah Kitab Langit, wah¬yu yang sempurna, dari mana Bibel dan Al-Qur'an berasal. Pada peringkat pertama ( Umm al-Kitab), wahyu bersifat abadi, tidak terikat waktu, serta mengandung kebenaran ter¬tinggi. Namun, menurut Arkoun, kebenaran absolut ini di luar jangkauan manusia, karena bentuk wahyu yang seperti itu diamankan dalam Lawh Mahfuz (Preserved Tablet) dan tetap berada bersama dengan Tuhan sendiri. Wahyu hanya dapat diketahui oleh manusia melalui bentuk pada peringkat kedua. Peringkat kedua ini, dalam istilah Arkoun dinamakan "edisi dunia" (editions terrestres), yakni wahyu yang sampai kepada umat manusia. Menurutnya, pada peringkat ini, wahyu telah mengalami modifikasi, revisi, dan substitusi. Dalam Mohammed Arkoun, "Introduction: An Assessment ofand Perspectives on the Study of the Qur'an," dalam The Qur'an: Style and Contents, editor Andrew Rippin (Aldershoot: Ashgate, 2001), 307

-------------------------------------------------------
Referensi

-Nor Ichwan, Memahami Bahasa Al-Qur’an, Refleksi atas Persoalan Linguistik, Semarang: walisongo Press, 2002.
-Abdul Mustaqim - Sahiron Syamsudin (ed.), Studi Al-Qur’an Kontemporer, Wacana Baru Berbagai Metodologi Tafsir, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002.
-Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, Keistimewaan-Keistimewaan Al-Qur’an, terj. Nur Faizin, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001.
-Muhammad Ali Ash-Shabuny, Studi Ilmu Al-Qur’an, terj. Aminuddin, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
-Subhi As-Salih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.
-Rohimin, Tafsir Tarbawi, Kajian Analisis dan Penerapan Ayat-Ayat Pendidikan, Yogyakarta: Nusa Media, 2008.
-Moch. Nur Ichwan,Meretas Kesarjanaan Kritis Al-Qur’an, Teori Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zayd, Bandung: Teraju, 2003.
-Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
-Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, Bandung: Mardja, 2007.

Comments

Popular posts from this blog

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SOAL UTS Ushul Fiqih