BEDAH BUKU ASWAJA PMII



PROPOSAL KEGIATAN

BEDAH BUKU DAN DISKUSI
TEMA “ASWAJA DI ERA GLOBAL DALAM KONTESTASINYA DENGAN KEYAKINAN DUNIA”


WAKTU DAN TEMPAT

HOTEL VICTORIA, 19 MARET 2010

PENYELENGGARA:
PENGURUS CABANG PERSIAPAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA(PMII)
KUTAI TIMUR




BEDAH BUKU DAN DISKUSI
"ASWAJA DI ERA GLOBAL DALAM KONTESTASINYA DENGAN KEYAKINAN DI DUNIA".

Latar Belakang Kegiatan

Masa pemuda dan mahasiswa adalah masa potensial untuk membentuk sebuah generasi yang unggul, kompeten dan berpaham toleran. Potensi yang berupa olah pikir, wacana kritik, juga semangat juang yang tinggi ini semestinya diarahkan pada hal-hal yang positif dan konstruktif. Salah satu media untuk membentuk dan membangun karakter dan paham yang baik di tingkat pemuda dan mahasiswa adalah melalui kajian Ilmiah. Kajian yang mampu menghantarkan paham pemuda kepada paham yang toleran, moderat dan sikap yang ‘adalah (adil).

Mengingat pentingnya pembentukan paham dan karakter pada usia pemuda dan mahasiswa ini, ditambah dengan semakin meruncingnya issue-issu seputar keberagamaan dan paham ekstrem (menyimpang) yang semakin center dibicarakan dan dikhawatirkan kemunculannya di Indonesia pada satu dasawarsa belakangan ini, maka Pengurus Cabang Persiapan (PCP-PMII) Kutai Timur berinisiatif mengadakan kegiatan (kajian Ilmiah) berupa bedah buku dengan tema “Aswaja di Era Global dalam Kontestasinya dengan Keyakinan Dunia”.

Kepentingan bedah buku dan seminar dengan tema “Aswaja” ini berangkat dari pemikiran bahwa ASWAJA (Ahlus Sunnah wa Al-Jama’ah) akhir-akhir ini bermakna bias. Aswaja kemudian hanya diartikan sebagai golongan salafi, atau mereka yang menganut paham dan beramal sesuai dengan praktek-praktek sahabat dan kaum salaf yang hidup pada abad ke 2 Hijriyah atau masa Nabi Muhammad saw. Paham ini berbahaya jika secara mentah diamalkan terlebih tanpa melihat konteks dan kondisi historis yang melatarbelakangi dan membedakannya dengan kondisi kekinian dan ke disinian (Indonesia).

ASWAJA dalam konteks bedah buku yang dilaksanakan oleh PCP-PMII Kutai Timur ini adalah paham ASWAJA yang diyakini oleh ormas NU sebagai jalan moderat di antara paham yang pernah muncul dalam secara perpecahan umat Islam. Aswaja bagi NU adalah kelompok yang merujuk pada pola keberagamaan yang menekankan pada nilai-nilai tawassuth (moderat), I’tidal (proporsional), tasamuh (toleran) dan tawazun (seimbang).

Sejarah membuktikan bahwa NU dengan konsep Aswaja yang dianutnya telah meraih banyak keberhasilan yang cukup mengesankan dalam bentuk diterimanya model keberagamaan NU sebagian besar umat Islam Indonesia. Bahkan pola keberagamaan model Aswaja NU ini telah mampu menghantarkan masyarakat Indonesia menuju masyarakat bernilai civil society, yang memiliki cirri kepekaan social, sikap kemandirian, dan sikap kritis terhadap Negara.

Buku yang dibedah dalam kegiatan ini adalah sebuah karya yang tepat di tempat yang tepat pula. Melihat kondisi keberagamaan bangsa Indonesia yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Buku karya K.H. Habib Amah Aly ini membicarakan juga di dalamnya tentang pergeseran makna Aswaja di tubuh NU sendiri. Aswaja yang bagi NU pada awal berdirinya dipegangi sebagai manhaj qauli menurut penulis sudah semestinya dipahami sebagai Manhaj Al-Fikr atau sebagai metotologi berfikir, bukan Aswaja sebagai mazhab apalagi produk Mazhab. Ini artinya, berpaham Aswaja berarti bersikap dengan menggunakan Manhaj Tawasuth, yaitu bersikap ditengah-tengah antara pemahaman tektual dengan rasionalisme, bersikap dengan Manhaj Tawazun, berarti berpandangan keagamaan yang berusaha mengembangkan, sikap moderat Aswaja tercermin pada metode pengambilan hukum (istimbat) yang tidak semata-mata menggunakan nash, namun juga memperhatikan posisi akal. Dalam wacana berpikir selalu menjembatani antara wahyu (nash) dan rasio (al-ra’yu). Metode seperti inilah yang diimplementasikan oleh Imam mazhab empat serta generasi berikutnya dalam menelurkan hukum-hukum pranata sosial.

Sikap lain yang ditunjukkan adalah tawazun atau sikap netral yang dalam berpolitik yaitu tidak membenarkan kelompok bergaris keras (tatharruf), tetapi jika berhadapan dengan penguasa yang lalim mereka tidak segan-segan mengambil jarak dan mengadakan aliansi. Sedangkan dalam kehidupan sosial bermasyarakat, Aswaja mempunyai sikap toleran (tasamuh) yang tampak dalam pergaulan dengan sesama muslim dengan tidak saling mengkafirkan dan terhadap umat lain saling menghargai. Melihat tingkat urgensi buku ini dan konteks ke-Aswajaan yang semestinya dimaknai sebagai jalan pikiran (metode pikir) bagi semua umat di Indonesia, dan demi membangun bangsa Indonesia yang lebih maju, demokratis, moderat, dan toleran inilah PCP-PMII Kutai memformulasikannya menjadi agenda seminar dan bedah buku sehari.


____Tema Kegiatan

Tema kegiatan Bedah Buku dan Diskusi Ilmiah PCP PMII Kutai Timur adalah “Aswaja di Era Global dalam Kontestasinya dengan Keyakinan Dunia”.

____Bentuk Kegiatan

Bentuk Kegiatan ini adalah:
1.Bedah Buku
Judul : “Aswaja”
Karya : K.H. Habib Amah Aly
Pembedah : K.H. Habib Amah Aly, Malang
2.Diskusi Panel “Aswaja di Era Global dalam Kontestasinya dengan Keyakinan
Dunia”.
Panelis : Syikh Muhammad Aukal dari Beirut Libanon

____Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Bedah Buku dan Diskusi PCP PMII Kutai Timur bertema “Aswaja di Era Global dalam Kontestasinya dengan Keyakinan Dunia” adalah:
a.Mengenalkan lebih dalam tentang konsep ASWAJA sebagai paham inklusif yang ada di Indonesia
b.Menumbuh kembangkan rasa memiliki ASWAJA pada pelajar, mahasiswa dan pemuda
c.Sebagai usaha membentengi diri terhadap paham-paham yang ekstrem dan kaku yang tidak sesuai dengan NKRI
d.Memusyawarakan tentang issu-issu keberagamaan dan paham dunia
e.Menghasilkan rekomendasi tentang perlunya ASWAJA sebagai wujud Islam rahmatan lil’alamin di Indonesia dijadikan sebagai asas pergerakan organisasi pemuda dan kemasyarakatan di seluruh Indonesia.

____Sasaran dan target kegiatan

Para peserta yang menjadi sasaran dan target kegiatan:
-Tamu undangan
-Pelajar dan Pemuda di Kabupaten Kutai Timur
-Pengurus dan anggota organisasi eksternal kampus (PMII, HMI, HTI, KAMMI, GMNI) di Kutai Timur
-Pengurus dan anggota BEM di kabupaten Kutai Timur
-Akademisi secara umum
-Semua Pengurus dan anggota cabang persiapan PMII Kutai Timur

____Waktu dan tempat kegiatan

Waktu : 19 Maret 2010
Tempat : Ruang Aula Hotel Victoria Sangatta Kabupaten Kutai Timur

Comments

Popular posts from this blog

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SOAL UTS TAFSIR TARBAWI