STAIS KUTAI TIMUR


BEM DAN DINAMIKA PERGURUAN TINGGI
(Oleh-Oleh dari Raker BEM STAIS 2008/2009)

STAIS News (20/1). Sebagai organisasi eksekutif mahasiswa, BEM memang seharusnya menjadi motor penggiat bagi dinamika kampus. Keberadaan BEM sekaligus menjadi barometer eksistensi perguruan tinggi yang menaunginya. Hal inilah yang menjadi alasan diselenggarakanya Rapat Kerja (Raker) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Sengata (STAIS) Kutai Timur periode 2008/2009, pada minggu (15/1) lusa.

Setelah cukup lama vakum pasca dilantiknya kepengurusan BEM 2008/2009 pada minggu (11/1) sebulan yang lalu, BEM STAIS memang diharapkan untuk segera merumuskan program kerjanya. Pasalnya hanya melalui program kerjanyalah eksistensi dan urgensi BEM ini diakui. Demikian disinggung oleh Ketua STAIS Prof. DR. Hj, Siti Muri’ah. ”Idealnya program kerja BEM adalah program-program yang secara realistik mampu dilaksanakan dan memberi sumbangsih akademik yang nyata kepada semua civitas akademikanya”. Imbuh ketua STAIS yang oleh masyarakat Kutai Timur juga dikenal sebagai da’iah ini.

Dalam kesempatan yang sama, Pembantu Ketua III bagian kemahasiswaan, Haryono, M.Si menyinggung bahwa BEM adalah lembaga intra kampus yang dinamikanya diharapkan membawa perubahan pada seluruh elemen kampus. Termasuk membentuk organisasi-organisasi intra di bawahnya seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan unit kegiatan lainnya.

Rapat Kerja BEM STAIS Kutai Timur 2008/2009 yang diselenggarakan seharian penuh pada Minggu (15/01), dan mengambil lokasi di kampus utama STAIS Jl. APT. Pranoto ini dihadiri oleh seluruh elemen kampus, mulai dari jajaran petinggi kampus, ketua STAIS Kutim Prof. DR. Hj Siti Muri’ah, Puket I Amir Tajrid, M.Ag, Puket III Hariyono, M.Si, dan semua Civitas Akademika yang menjadi pengurus BEM dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) STAIS Kutai Timur .

Raker BEM STAIS 2008/2009 sendiri menurut ketua panitia Raker, Muhammad Idris, bertujuan untuk saling menyatukan visi dan misi BEM STAIS ke dalam bentuk program kerja yang praktis dan operasional. Hingga realisasi dari program kerja ini mampu dilaksanakan dan dirasakan oleh semua civitas akademika STAIS kutai timur. ”Program-program kerja dalam BEM STAIS diwadahi melalui masing-masing kementerian, yang mencakup kementerian agama, kementerian sosial-budaya, pendidikan dan research sampai dengan kementerian penyaluran bakat seni dan olahraga”. Terangnya. (Mustatho’).

Comments

Popular posts from this blog

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SOAL UTS Ushul Fiqih