Posts

Memburu Takwa di Bulan Suci Ramadhan

Image
Bulan Ramadhan 1430 H telah datang. Dapat dipastikan semua orang muslim di seluruh dunia berlomba-lomba untuk menyambut dan melaksanakannya. Di Indonesia sendiri, umat Islam padat agenda. Masjid, Mushola, majlis ta’lim dan tempat-tempat ibadah seluruhnya ramai dengan ritual peribadatan. Ibadah Ramadhan semakin menjadi semarak dengan banyaknya paket-paket ibadah dan kajian keislaman yang ditawarkan dan diliput live oleh media TV. Bulan Ramadhan sebagai syahrun mubarak (bulan yang penuh berkah), yang di dalamnya tersimpan keistimewaan yaum rahmah (bulan kasih), ampunan (yaum maghfirah), dan sekaligus kesempatan menjauh dari api neraka (itqun min al-nar) menjadi medan magnetic umat Islam untuk menggapainya. Kegairahan (ghirah) ibadah ini tentunya menjadi indicator yang baik bagi keberagamaan di Indonesia yang akhir-akhir ini sedang diuji dengan stigma kekerasan dan terror atas nama agama. Pertanyaannya, seberapa efektif kegairahan ibadah di bulan Ramadhan ini mampu mensingki

OSPEK di Perguruan Tinggi

Image
OSPEK DAN TRADISI ILMIAH Mustatho’ Pagi itu waktu di Kutai Timur menunjukkan pukul 06.05 WITA. Sekelompok muda-mudi berpakaian senada hitam-putih terlihat tergesa-gesa dan bersungut-sungut memasuki Kampus STAIS Kutai Timur karena melihat sebagian besar teman mereka dengan seragam yang sama telah berjajar rapi dalam sebuah barisan. Dengan pakaian hitam-putih, tas karung menempel di punggung, kaus kaki hijau yang dikenakan setinggi selutut, dan papan nama bertulisan nama diri, menjadikan pagi itu terasa lain dari biasanya. Saat itu Sabtu (15/08) di Sekolah Tinggi Agama Islam Sengata (STAIS) Kutai Timur adalah hari pertama Prospek (Program Orientasi Pengenalan Kampus) III tahun akademik 2009/2010 yang dilaksanakan dua hari sekaligus mulai sabtu sampai dengan Minggu (16/08). Di pihak lain terdengar teriakan-teriakan yang berkumandang keras. Teriakan-teriakan tersebut terkesan seperti orang yang sedang memaki. Sebagian esensinya adalah mengkritisi gerak-gerik muda-mudi yang datang berlarian

Politic and Religious Thought

Image
MITOS POLITIK ISLAM Menguak Narasi Budaya Kuasa dalam Islam Mustatho’* Konsep kepemimpinan Meritokrasi adalah konsep kepemimpinan yang didasarkan pada rekam-jejak, keahlian dan kecakapan, integritas, dan moralitas seseorang; terlepas dari mana ia berasal. Artinya semua orang atau warga negara mempunyai hak mengejar kekuasaan dan menjadi pemimpin tidak atas dasar penilaian ras, etnik, suku, agama maupun anggapan keunggulan asal-usul keturunan di atas yang lain, tetapi didasarkann atas pertimbangan kemampuan dan kualitas pribadi yang handal (political credentials) yang bisa menjadi inisiator yang efektif untuk mengatur dan mensejahterakan segenap bangsa, dan didukungan dengan pemikiran visioner dalam mengemban tugas-tugas politik pemerintahan dan menunaikan amanat dalam mengelola urusan kenegaraan. Mempertimbangkan asal usul sebagai factor penentu kapasitas seseorang sama dengan mengingkari kehendak alam keterciptaan manusia. Tentunya setiap orang mempuny

MENULIS DAN MEMBUAT SEJARAH

MENULIS DAN MEMBUAT SEJARAH Mustatho’ Bagi R.A. Kartini “Menulis adalah proses bekerja untuk keabadian (verbal valent scripta manent)”, R.A. Kartini dalam surat-surat kepada kawan-kawannya. Bagi Ignas Kleden (2001), “Penulis adalah juru bicara zamannya”. Sementara bagi Jimly Asshiddiqie (2005), ia menulis adalah karena ingin menatap jejak pemikirannya di hadapan spasio-temporal ruang, tempat dan waktu. Sejarah itu: “Jas Merah”, jangan sekali-kali melupakan sejarah!. orang mengenal adagium ini berasal dan dinyatakan oleh Ir. Soekarno –pemilik Negara Indonesia sebelum orde Baru. Juga sebuah tembang dari foklor jawa mengungkapkan Cikar dowo tipeti, tales ombo godonge. Dalam budaya Sunda, pentingnya arti sejarah (sebagai peristiwa) biasa dijadikan sebagai nasehat : "Kudu ngeunteung ka nu enggeus, nyonto ka nu bareto, diajar tina pangalaman, pikeun nyanghareupan kiwari jeung nyawang nu bakal datang". Reiza D. Dienaputra dalam artikel Membuat Bangsa Ini Melek Sejarah (Harian Piki

MARI MENULIS

Image
MEREKA PARA PENULIS (Well come note Komunitas penulis MataPena Cendekia) Mustatho* “Sejarah sastra hanya akan mengutip atau mencatat mereka yang menghasilkan karya yang bisa dianggap karya sastra”. (Asrul Sani, Pujangga angkatan 45) Salam Mata! Kawan Pena, tulisan ini hadir diawali dengan mensitir pidato Asrul Sani yang disampaikannya dalam “Pidato Kebudayaan” di TIM September 1990. Pidato tersebut menjadi hook bagi kita semua –utamanya penulis sendiri, bahwa sering kali diri kita bersikap ironis; di satu sisi kita mendamba dikenang orang, tapi di sisi lain kita malu bahkan tidak mau memulai berbuat sesuatu kearahnya. Kita mengagumi dan berhasrat menjadi seperti Habiburrahman el-Sherazy, Andre Hirata, dan bahkan Ayu Utami atau Chairil Anwar, namun kita lupa dengan ‘sakit’nya mereka sebelumnya. Kita menyukai hasil nam

JURNALISTIK MAHASISWA

Image
Term of Reference PANITIA BERSAMA BEM DAN JURUSAN TARBIYAH PELATIHAN JURNALISTIK MAHASISWA TINGKAT DASAR STAIS KUTIM Tanggal 04-06 Juli 2009 (Press Release) STAIS Info- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIS bekerja sama dengan jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Kutai Timur, selama tiga hari berturut-turut mulai hari Sabtu (04/06) hingga Senin(06/06) mengadakan pelatihan jurnalistik mahasiswa tingkat dasar. Pelatihan jurnalistik tingkat tingkat dasar yang diadakan atas kerjasama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIS dengan jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Kutai Timur ini bertujuan guna menjaring potensi-potensi jurnalisme yang dimiliki mahasiswa STAIS. “Tujuan Pelatihan Jurnalistik mahasiswa tingkat dasar ini adalah upaya BEM dan Jurusan Tarbiyah di samping untuk membekali mahasiswa STAIS kemampuan jurnalisme, juga untuk memperkenalkan kepada para peserta pelatihan pada pola pembentukan lembaga PERS di tingkatan Mahasiswa. Pelatihan jurnalistik ini di

APA KABAR N-U ku?

Image
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi menegaskan organisasi yang dipimpinnya tetap bersikap netral dalam Pemilu Presiden 2009. "NU tetap akan bersikap netral," tegas Hasyim kepada wartawan usai memberi tausiah dalam acara Peresmian Gedung Pusdiklat dan Sekretariat Bersama Pengurus Cabang NU Cilacap, Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (21/6) petang. Meski demikian, Hasyim mengakui ada kecenderungan aksi dukung terhadap para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dilakukan umat maupun kiai. Menurutnya, kecenderungan tersebut karena mereka memiliki kepentingan masing-masing. Hasyim sendiri pernah menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati pada Pilpres 2004. "Gelombang umat dan juga kiai kelihatannya banyak yang mendukung Jusuf Kalla-Wiranto karena sama NU-nya," ucap Hasyim. Sementara elite-elite partai (partai berbasis massa NU, red) banyak yang ke Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan ada juga

ORIENTALISME DAN SEJARAH ISLAM

Image
PENULISAN SEJARAH DALAM ISLAM (Antara Sinisme terhadap Orientalis dan Objektifitas yang Ada)* Mustatho’, M.Pd.I Abstract As sources of Islamic history, al-Qur’an and Hadits are the most important one. As well as in Muslim word, the discourse of Islam in the West gets a great appreciation. Islamic issues are always on the top rank which are appreciated. Many West scholars studied and analyzed them. Recently, West scholars who concern on Islamic studies commonly use term Orientals to make distinction between Islamic (east ) discourse and West. Edward Said, one of man knows much about Orientals attached Orientals that with in Orientals there are many tendentious surround it. As a critical study, the tendentious is not should be used. Muslim scholars must select how the product of Orientals is. They also have to treat the works of Orientals accurately and objectively. This writing is going to discuss how Orientals lays al-Qur’an and Hadits as sources of history in

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SENGATA (STAIS) KUTAI TIMUR MENCETAK SDM UNGGUL, INOVATIF DAN PROFESIONAL.

Image
Pendidikan yang baik dapat memainkan peranan utama menyiapkan individu menghadapi kehidupan sosial yang berhasil dan produktif. Pendidikan begitu penting bagi individu dan masyarakat. Kepentingannya bukan terbatas pada suatu umat atau masyarakat saja, bukan juga untuk suatu zaman saja, tetapi meliputi semua umat dan masyarakat di segala zaman. Pendidikan yang dapat membawa kepada pertumbuhan individu dan masyarakat secara menyeluruh adalah visi Sekolah Tinggi Agama Islam Sengata (STAIS) kutim. --------------------------------------------------, Mustatho’, M.Pd.I Dalam konteks otonomi daerah, pendidikan adalah usaha penyediaan, pemenuhan, serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan potensi daerah yang ada. Dalam konteks Kutai Timur pendidikan mengandaikan mempunyai karakter khas sesuai dengan potensi SDM dan SDA yang ada di Kutai Timur. Sebangun sejalan dengan spirit otonomi daerah ini, penyelenggaraan pendidikan bermutu di tingkatan perguruan tinggi me

SOAL UTS TAFSIR TARBAWI

Image
SOAL UTS TAFSIR TARBAWI Prodi PAI/Fakultas Tarbiyah Semester IV Kelas Reguler (A/B) dan Weekend (C/D) Sekolah Tinnggi Agama Islam Sengata (STAIS) Kutai Timur Dosen Pengampu: Mustatho', M.Pd.I A.Petunjuk Pengerjaan -Kerjakan soal sendiri-sendiri (diharamkan mengerjakan dengan system copy paste) -Usahakan mencantumkan Referensi (dari mana pendapat dan argumentasi jawaban dipertanggungjawabkan) -Jawaban dikumpulkan ketika UAS -Selamat mengerjakan B.Soal-Soal 1.Terma Tafsir tidak sekedar sesuatu yang kemudian menjadi perbincangan klasik. Keilmuan Tafsir saat ini merambah dalam wacana kontemporer, pertarungannya sebagai ilmu sekaligus metode penafsiran teks (al-Qur’an) yang telah mapan kemudian dipertaruhkan. Pertanyaannya: a.Sebutkan makna tafsir dan perbedaannya dengan hermeneutika b.Hermeneutika al-Qur’an Nasir Hamid Abu Zayd menempatkan teks al-Qur’an sebagai

Soal UTS STAIS Kutim (Masail Fiqh/Reguler)

Ujian Tengah Semester (UTS) Kelas Reguler A dan B. Semester IV Prodi PAI Fakultas Tarbiah Sekolah Tinggi Agama Islam Sengata (STAIS) Kutai Timur. Dosen Pengampu: Mustatho’, M.Pd.I A. Petunjuk Soal - Kerjakan Soal dengan Sebenar-benarnya. - Kembangkan Jawaban dengan referensi-referensi terkait - Konsultasikan dengan Dosen terkait jika ditemukan persoalan/ kesulitan memahami Soal - Sebut/ Tulis sumber rujukan yang dipergunakan dalam menjawab soal - Jika ditemui soal yang belum dibahas dalam kuliah, hal ini adalah kuliah pengembangan. Bobotnya sama dengan kuliah itu sendiri. - Selamat Mengerjakan B. Soal-Soal. 1. Masail fiqih adalah matakuliah yang mempelajari hukum-hukum atas perbuatan mukallaf. Salah satu objek matakuliah ini adalah pendapat para ulama’. Namun demikian, di dalam menetapkan satu hukum, para ula

Aksi Nyata Untuk Pemilu 2009

Sahabat, seberapa cinta kita kepada negeri ini? sebagian anak bangsa mewujudkan ekspresi cinta mereka melalui pencalonan untuk kursi Legislatif. tak pelak, banyak pilihan calon wakil rakyat yang dimiliki bangsa ini ke depannya. terlepas debatable tentangnya, "Hubbul Wathan minal Iman". Satu alternatif, bahwa tidak hanya melalui pencalonan diri, seorang anak bangsa dinilai berbakti kepada negaranya. bagi mereka yang berjuang gigih dengan idealitas-idealitasnya patut juga mendapat apresiasi yang serupa, entah pilihan sikap golput ataupun sikap apolitik lainnya. tak syak, semuanya bermuara gugus pikir mensejahterakan negera, "kullukum ra'in wa kullukum masulun an raiyyatihi" di bawah ini bisa menjadi alternasi konkrit lainnya, yakni sumbangsih pemikiran kita tentang pemilu ke depan! bukti sikap dan aksikan pikir kita dalam : Seminar Internasional ke Sepuluh Dinamika Politik Lokal: ”Representasi Kepentingan Rakyat Pada Pemilu Legislatif 2009” (28- 30 Juli 2009) Di

Oleh-Oleh dari Peringatan Maulid Nabi

Ingroup dan Egalitarianisme (Content dari Peringatan Maulid Nabi Di TV Kutim) Sengata (6/03). Pukul 15.00 wita, mobil dari TV kutim telah terparkir di depan Kantor utama STAIS. Memang sehari sebelumnya telah ada pemberitaan bahwa akan ada penjemputan untuk mengisi mimbar pelangi di TV Kutim. Ibu-ibu dari jamaah al-Hikmah telah memenuhi aula studio TV kutim. Berpakaian serba putih, semangat kekeluargaan tampak dari betapa “gayengnya” mereka bercengkerama satu dengan yang lainnya, mereka datang utamanya dengan niatan menggali kajian keislaman dan keimananan. Setelah membaca salam, hamdalah, syahadat dan shalawat pada Nabi Muhammad saw. Aku sampaikan kepada jamaah betapa pentingnya memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Tidak sekedar bertujuan ritual tetapi sekaligus penumbuhan kesadaran tertinggi akan arti penting warta yang ia emban. Secara teologis, agama Islam telah lengkap dan sempurna, digaransi oleh Allah dalam surat al-Maidah ayat 3 “hari ini aku(Allah) telah sempurnakan agamam

KUNJUNGAN KE JAKARTA

Image
Lion Air dan Kedatanganku Ke Jakarta Jakarta (10/3). Siang mengurai panasnya. Kalimantan Timur ada didihitungan 10.00 (Wita).Ruangan berAC dan Wajah Suram Bandara Balik Papan semakin kelam dengan rona marah para penumpang, berpadu selaksa kelesuan yang menggurat dalam. Maskapai Lion Air, 2 kali menundang kebrangkatan. 06.45 dan 10.00. Protes 116 penumpang hanya mendapat hiburan bahwa sesegera mungkin Lion Air Balikpapan-Jakarta bisa take off pukul 11.15. "Ya memang kondisi maskapai kita payah" ujar seorang bapak yang bersungut marah. "Kita sudah datang pukul 05.30 wita, sampai-sampai rela cancel jadual 06.45 masih juga ada keterlambatan". aku tau persis suara ibu yang mendesah ini, ia berbarengan ak lusa malam menempuh perjalanan Sengata-Balikpapan selama 8 jam. aku hanya berpikir bahwa amarah hanya menambah masalah, aku lebih memilih mencari cafe dengan sudut ruang yang bertuliskan "smoking are". "Mas dan Bapak-bapak, Lion Air sudah siap take of"

Peringaran Maulid Nabi

Image
(Mimbar Pelangi) MAULID NABI DI TV KUTIM Sekali lagi aku mendapatkan mandat untuk mengisi program “live” di TV Kutim–satu jaringan TV yang secara operasional berada di bawah Pemda Kutai Timur, setelah sebelumnya diundang dalam program serupa, dialog Ramadhan 1430 H “Idul Adha dan Sensitivitas Sosial”, sebentuk program yang disetting dual perspektif, Idul Adha dari kaca mata social dan dari segi hukumnya. Kawan Faiz Tajul Millah (CRCS UGM Yogya) sebagai sosiolog agamanya. Tawaran kali ini datang dari “Ibu” –panggilan untuk ketua STAIS Kutim, Prof. Dr. Hj. Siti Muri’ah, sebagai realisasi jalinan kerjasama yang telah lama terjalin antara TV kutim dan STAIS. “Mas besok Jumat (06/03) ngisi di TV kutim ya?” ujar Ibu ketua, setelah mempersilahkanku duduk di depan meja kerjanya. “temui Pak Mustajib, dia yang ngerti acaranya”. Tambah Ibu Ketua setelah mendengar kepastian Jawaban “Inggih Bu” meluncur dari mulutku. “Pak Mustajib sendiri adalah staff pengajar sekaligus ketua P3M di STAIS yang t

Lokakarya Peningkatan Profesionalisme, Mutu Dosen dan Karyawan STAIS Kutim

Image
PROFESIONALISME DAN MUTU PEMBELAJARAN DOSEN Stais News. (12-13/02) Semangat otonomi daerah telah membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Di antaranya adalah desentralisasi sistem pendidikan, yang dengannya diharapkan mampu melahirkan kebijakan-kebijakan pendidikan sesuai dengan potensi dan sumber daya daerah yang ada. Senada dengan program pemerintah Kutai Timur melalui program kutim cemelangnya (cerdas, merata dengan prestasi gemilang), Sekolah Tinggi Agama Islam Sengata (STAIS) Kutai Timur sebagai salah satu PTAI di Kutai Timur memiliki peranan untuk menyiapkan lulusan dengan kapasitas akademik, profesional, dan kemampuan bermasyarakat yang tinggi yang mampu merespon arus modernitas dan mendorong terjadinya transformasi peradaban, revolusi informasi dan perubahan- perubahan yang nyata di tingkatan masyarakat. Peran perguruan tinggi ini hanya mampu dicapai dengan peningkatan kualitas sistem pendidikan yang ada, yang mencakup di dalamnya peningkatan SDM (dosen dan Karya

STAIS KUTAI TIMUR

Image
BEM DAN DINAMIKA PERGURUAN TINGGI (Oleh-Oleh dari Raker BEM STAIS 2008/2009) STAIS News (20/1). Sebagai organisasi eksekutif mahasiswa, BEM memang seharusnya menjadi motor penggiat bagi dinamika kampus. Keberadaan BEM sekaligus menjadi barometer eksistensi perguruan tinggi yang menaunginya. Hal inilah yang menjadi alasan diselenggarakanya Rapat Kerja (Raker) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Sengata (STAIS) Kutai Timur periode 2008/2009, pada minggu (15/1) lusa. Setelah cukup lama vakum pasca dilantiknya kepengurusan BEM 2008/2009 pada minggu (11/1) sebulan yang lalu, BEM STAIS memang diharapkan untuk segera merumuskan program kerjanya. Pasalnya hanya melalui program kerjanyalah eksistensi dan urgensi BEM ini diakui. Demikian disinggung oleh Ketua STAIS Prof. DR. Hj, Siti Muri’ah. ”Idealnya program kerja BEM adalah program-program yang secara realistik mampu dilaksanakan dan memberi sumbangsih akademik yang nyata kepada semua civitas akademikanya”. Imbuh ketua

Masail Fiqh (Muhadisah/mu'asirah)

Image
Fatwa dan Sensitivitas Sosiologis Mustatho’ Belum cukup reda memori umat Islam Indonesia, bagaimana imbas fatwa MUI tentang Jemaah Ahmadiyah sebagai kelompok yang sesat dan menyesatkan telah berakibat pada tindakan anarkhis dan brutal berupa penghancuran markas pusat Jemaah Ahmadiyah di Parung Bogor yang dilakukan oleh umat atas nama Islam. juga tindakan-tindakan yang menjurus pada anarkhisme dalam kasus RUU APP (Anti Pornografi). Dua Fatwa terakhir MUI tentang Fatwa haram merokok dan Golput memungkinkan class social yang lebih parah, di samping ditengarai lebih bernuansa politis juga sebagai akibat dekatnya fatwa ini dengan pemilihan umum 2009 tahun ini. Yang harus dipetakan dari sini adalah terminologi fatwa dan kaitannya dengan kajian fikih (produk hukum). Memahami fatwa berarti memahami ajaran Islam yang diformulasikan untuk menilai tingklah laku (amalan) dari manusia yang telah mukallaf. Faham ini kemudian menempatkan fatwa sebagai